Kontroversi Pen-cinta Alam dan Pe-Cinta Alam tidak hanya menjadi persoalan bahasa, tapi sudah melampaui makna itu sendiri, sejarah, maksud, dll. Memang, dalam kamus bahasa Indonesia ada yang memakai kata pencinta alam ada yang pecinta alam. Hingga nama-nama organisasi pun ada yang memakai Pencinta Alam ada juga Pecinta Alam.
Sekilas memang tampak sama namun berbeda makna, Coba saya ambil contoh menurut KKBI:
* Kata "curi" (sifat) dengan imbuhan "pen" menjadi "pencuri" (kerja)
* Kata "ramal" (sifat) dengan imbuhan "pe" menjadi "peramal" (kerja)
Lalu kita coba cari kata "CINTA" pada KKBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dengan imbuhan "pen" dan "pe", dan hasil pencariannya sebagai berikut:
Hasilnya tidak terdapat imbuhan "pe" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Pencinta berarti orang yang sangat suka akan ....) ini menunjukkan bahwa arti kata pencinta alam adalah orang yang sangat suka dengan kegiatan di alam atau orang yang mencintai alam.
Sedangkan pecinta sama dengan contoh sebelumnya yakni kata kerja, didalam pencarian di KKBI kata kerja yang sesuai dengan pecinta adalah "bercinta". ini menunjukkan bahwa arti kata pecinta alam adalah orang yang menaruh rasa cintanya pada alam atau bercinta dengan alam.
Namun jika di telaah kata pecinta alam lebih tepat digunakan, karena menurut para ahli sastra dengan menggunakan ilmu linguistik dengan subdisiplinnya tentang simantik yakni menyelidiki makna bahasa pecinta alam yang berasal dari kata cinta dan alam. Cinta mengandung arti menyukai, menyayangi, dan mengagumi. Alam mengandung arti segala yang ada di sekitar, baik berupa benda mati atau pun benda hidup. Sehingga dari kata cinta menjadi pecinta yang menunjuk kepada subyek yaitu orang. Lalu jika kita menggunakan sintaksis yakni ilmu sastra yang menyelidiki tentang satuan-satuan kata mengungkapkan bahwa imbuhan pen- memiliki artian tunggal sedangkan imbuhan pe- memiliki artian jamak, maka dari itu dapat diartikan jika kita menggunakan kata pencinta alam berarti diri kita sendiri lah yang mencintai alam sementara yang kita bahas adalah organisasi, dan dapat diartikan pecinta alam adalah sekelompok orang yang mencintai alam inilah yang membuat kata pecinta alam lebih baik dipakai karena menurut arti katanya telah terlihat, begitu egoisnya jika memakai kata pencinta alam dalam organisasi.
Namun jika di telaah kata pecinta alam lebih tepat digunakan, karena menurut para ahli sastra dengan menggunakan ilmu linguistik dengan subdisiplinnya tentang simantik yakni menyelidiki makna bahasa pecinta alam yang berasal dari kata cinta dan alam. Cinta mengandung arti menyukai, menyayangi, dan mengagumi. Alam mengandung arti segala yang ada di sekitar, baik berupa benda mati atau pun benda hidup. Sehingga dari kata cinta menjadi pecinta yang menunjuk kepada subyek yaitu orang. Lalu jika kita menggunakan sintaksis yakni ilmu sastra yang menyelidiki tentang satuan-satuan kata mengungkapkan bahwa imbuhan pen- memiliki artian tunggal sedangkan imbuhan pe- memiliki artian jamak, maka dari itu dapat diartikan jika kita menggunakan kata pencinta alam berarti diri kita sendiri lah yang mencintai alam sementara yang kita bahas adalah organisasi, dan dapat diartikan pecinta alam adalah sekelompok orang yang mencintai alam inilah yang membuat kata pecinta alam lebih baik dipakai karena menurut arti katanya telah terlihat, begitu egoisnya jika memakai kata pencinta alam dalam organisasi.
menurut mbak Nurul dari mapala Universitas Gajah Mada fakultas geodasi, GEODIPA |
menurut teman seperjuangan yang berkecimpung di dunia sastra (Oky Dwi Prastyo) menurut mas Rangor dari mapala Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, NIKKAPALA |
Bagaimana menurut kalian? Pen-cinta alam atau Pe-cinta alam? Itu adalah persepsi tiap orang dan seharusnya tidak perlu diperdebatkan, bila terpaksa keluarkan pendapat yang menurut akal sehat kalian. Sebenarnya saya bukan lah satrawan yang mengerti jelas tentang kebahasaan namun ini adalah pemikiran dari diri saya dan wawasan dari narasumber yang saya jumpai.
"BEDO NDAS BEDO PEMIKIRAN"
Source:
0 komentar:
Posting Komentar